BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Di
era yang semakin maju akan segala aspek kehidupan banyak sekali manusia yang
tidak mengetahui tentang TAUHID atau ketuhanan, padahal hal ini sangatlah
penting untuk di ketahui , banyak yang sudah mengetahui tentang TAUHID di dalam
islam namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang harus di lakukan atau
diaplikasaikan sesudah mengetahuinya. Berupa fikih diantaranya MAHKUM ALAIHI
dan MAHKUM FIHI, yang mencakup pengertian ikut diantaranya perbuatan – perbuatan
yang dapat merusak TAUHID, musyrik / syirik, kafir, fasik, murtad, dzolim,
mutrof, sihir, kahim / dukun, arrof dan suudzon.
Mudah – mudahan kita dapat memahami TAUHID
dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua, yang demikian itu adalah perbuatan
– perbuatan yang harus dijauhi dan dihindari sekuat mungkin, karena dapat
merusak TAUHID, mudah – mudahan kita tetap istiqomah dan TAUHID yang benar dan
bisa menjauhi diri dari perbuatan buruk, yang merusak TAUHID.
B. RUMUSAN MASALAH
o Apa yang dimaksud dengan musyrik/syirik,
kufur, sihir dan suudzon dan dalil – dalil yang mengenai musyrik/syirik, kufur,
sihir dan suudzon.
C. TUJUAN PENULISAN
menjelaskan
perbuatan - perbuatan yang akan merusak tauhid yakni
menjelaskan pembahasan mengenai musyrik/syirik,
kufur, sihir, dan suudzon yang mengenai pengertian dalil – dalil dan apa saja
perbuatan – perbuatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MUSYRIK
/SYIRIK
Musyrik
adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah
atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. Syirik
yaitu menjadikan sesuatu selain Allah sebagai Tuhan yang disembah dan ditaati
disamping Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus:18
šcr߉ç7÷ètƒur `ÏB Âcrߊ «!$# $tB Ÿw öNèd•ŽÛØo„ Ÿwur óOßgãèxÿZtƒ šcqä9qà)tƒur ÏäIwàs¯»yd $tRàs¯»yèxÿä© y‰YÏã «!$# 4 ö@è% šcqä«Îm6uZè?r& ©!$# $yJÎ/ Ÿw ãNn=÷ètƒ ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# Ÿwur ’Îû ÇÚö‘F{$# 4 ¼çmoY»ysö7ß™ 4’n?»yès?ur $£Jtã šcqä.ÎŽô³ç„ ÇÊÑÈ
18. dan mereka
menyembah selain dari pada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan
kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka
itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah". Katakanlah:
"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di
langit dan tidak (pula) dibumi?"[678] Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan
apa yang mereka mempersekutukan (itu).
Syirik adalah dosa terbesar
dengan apa seorang manusia mendurhakai Allah. Firman Allah dalam Q.S Luqman: 13
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ
13. dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
a. Jenis – Jenis Syirik
« Syirik Besar (ASY SYIRKUR AKBAR)
yaitu tindakan menyekutukan
Allah dengan makhluk-nya dipkatakan syirik besar karena dengannya seseorang
tidak akan diampuni dosanya dan tidak akan masuk surga.
Allah berfirman dalam surat An-Nisaa : 116
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç„ ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB šcrߊ šÏ9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o„ 4 `tBur õ8ÎŽô³ç„ «!$$Î/ ô‰s)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´‰‹Ïèt/ ÇÊÊÏÈ
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain
syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Syirik besar digolongkan
menjadi dua golongan yaitu dzahir yang berarti menyembah bendah mati
sedangkan khafiy yang berarti
penyembahan terhadap manusia contohnya fir’un.
«
syirik ashghar
tetapi belum sampai ketingkat keluar
dari tauhid hanya saja mengurangi kemurnian nya. Syirik k Ashghar ini juga dua
dimensi: zhahir dan khafiy. yang zhahir bisa berupa lafal , (pernyataan) dan
perbuatan
dalam sebuah hadits rasulullah saw. bersabda: man halafa bighirillahi faqad kafara wa
asyraka (siapa yang bersumpah dengan selain maka ia kafir dan musyrik)
(HR. turmidzi no 1535).
«
Syirik/musyrik khafi! (keyakinan)
biasanya berupa niat atau keinginan, seperti riya, dan sum’ah. yaitu melakukan tindak ketaatan
kepada Allah dengan niat ingin dipuji orang dan lain sebagainya.
Allah berfirman Al-Baqarah : 264
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=ÏÜö7è? Nä3ÏG»s%y‰|¹ Çd`yJø9$$Î/ 3“sŒF{$#ur “É‹©9$%x. ß,ÏÿYム¼ã&s!$tB uä!$sÍ‘ Ĩ$¨Z9$# Ÿwur ß`ÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ÌÅzFy$# ( ¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. Ab#uqøÿ|¹ Ïmø‹n=tã Ò>#tè? ¼çmt/$|¹r'sù ×@Î/#ur ¼çmŸ2uŽtIsù #V$ù#|¹ ( žw šcrâ‘ωø)tƒ 4’n?tã &äóÓx« $£JÏiB (#qç7|¡Ÿ2 3 ª!$#ur Ÿw “ωôgtƒ tPöqs)ø9$# tûïÍÏÿ»s3ø9$# ÇËÏÍÈ
264. Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia
bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
B. KUFUR
Kufur
adalah perbuatan mengingkari ajaran Allah dan rasul-Nya, termasuk mengingkari
atau tidak mensyukuri nikmat yang telah dberikan Allah. Orang yang melakukan
perbuatan kufur disebut kafirin atau kuffar, Hal tersebut diterangkan dalam
Q.S.
Ibrahim ayat 7
øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u‘ ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯Ry‰ƒÎ—V{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) ’Î1#x‹tã Ó‰ƒÏ‰t±s9 ÇÐÈ
7. dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Dalam
Al-Qur’an di terangkan bahwa umat manusia diberi kebebasan untuk
mempercayai atau untuk mengingkarinya. Di terangkan dalam
Al-Qur’an
surat Al-Kahfi ayat : 29
È@è%ur ‘,ysø9$# `ÏB óOä3În/§‘ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sã‹ù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3u‹ù=sù 4 !$¯RÎ) $tRô‰tGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·‘$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%ÏŠ#uŽß 4 bÎ)ur (#qèVŠÉótGó¡o„ (#qèO$tóム&ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. “Èqô±o„ onqã_âqø9$# 4 š[ø©Î/ Ü>#uޤ³9$# ôNuä!$y™ur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ
29.
dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim
itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.
Berkaitan
dengan ayat di atas, dalam mendakwahkan agama islam kepada orang lain, Allah
melarang adanya paksaan. Mereka diberi kebebasan untuk memilih beriman atau
kafir. Orang – orang berdosa akan mendapatkan kehidupan di neraka.
a. Jenis-Jenis Kufur
«
Kufur besar berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana
tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.Misalnya
seseorang mengklaim bahwa Rasulullah membawa ajaran yang bertentangan dengan
kebenaran.
«
Kufur kecil berarti kufur
yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur
amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.
Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya
C. SIHIR
secara bahasa sihir berarti
sesuatu yang halus dan tersembunyi, sedangkan menurut istilah sihir adalah
jimat – jimat, mantera – manteradan buhul – buhul (yang ditiup) yang dapat
berpengaruh pada hati, akal dan badan. Sihir dapat menyakiti, membunuh, dapat
memisahkan/memecahbelakan seseorang dengan orang lain, suami dengan istri,
membuat orang saling membenci atau membuat orang saling mencintai.
Firman allah dalam surat
Al-baqarah 102
(#qãèt7¨?$#ur $tB (#qè=÷Gs? ßûüÏÜ»u‹¤±9$# 4’n?tã Å7ù=ãB z`»yJø‹n=ß™ ( $tBur txÿŸ2 ß`»yJø‹n=ß™ £`Å3»s9ur šúüÏÜ»u‹¤±9$# (#rãxÿx. tbqßJÏk=yèム}¨$¨Y9$# tósÅb¡9$# !$tBur tAÌ“Ré& ’n?tã Èû÷üx6n=yJø9$# Ÿ@Î/$t6Î/ |Nrã»yd šVrã»tBur 4 $tBur Èb$yJÏk=yèムô`ÏB >‰tnr& 4Ó®Lym Iwqà)tƒ $yJ¯RÎ) ß`øtwU ×poY÷GÏù Ÿxsù öàÿõ3s? ( tbqßJ¯=yètGuŠsù $yJßg÷YÏB $tB šcqè%Ìhxÿム¾ÏmÎ/ tû÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÅ_÷ry—ur 4 $tBur Nèd tûïÍh‘!$ŸÒÎ/ ¾ÏmÎ/ ô`ÏB >‰ymr& žwÎ) ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 tbqçH©>yètGtƒur $tB öNèd”àÒtƒ Ÿwur öNßgãèxÿZtƒ 4 ô‰s)s9ur (#qßJÎ=tã Ç`yJs9 çm1uŽtIô©$# $tB ¼çms9 ’Îû ÍotÅzFy$# ïÆÏB 9,»n=yz 4 š[ø©Î6s9ur $tB (#÷rtx© ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& 4 öqs9 (#qçR$Ÿ2 šcqßJn=ôètƒ ÇÊÉËÈ
102. dan mereka
mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang
kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah
kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya
kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu
yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui.
Sihir merupakan salah satu
yang dapat merusak tauhid seseorang dan melakukannya adalah termasuk dosa besar
karena dapat membinasakan orang didunia dan akhirat.
D. SU’UDZON
Su'udzon yaitu
perkiraan atau lintasan yang berbuah menjadi penyifatan terhadap orang lain
dengan segala keburukan yang menimbulkan kedukaan pada orang itu tanpa disertai
dengan bukti dan alasan. Dampak su'udzon diantaranya yaitu berkubang dalam
berbagai kemaksiatan dan keburukan dengan dalih bahwa Allah swt tidak melihat
dan tidak mengetahuinya.
Firman Allah swt QS Fushshilat : ayat 50
÷ûÈõs9ur çm»oYø%sŒr& ZptHôqy‘ $¨YÏiB .`ÏB ω÷èt/ uä!#§ŽŸÑ çm÷G¡¡tB £`s9qà)uŠs9 #x‹»yd ’Í< !$tBur `àßr& sptã$¡¡9$# ZpyJͬ!$s% ûÈõs9ur àM÷èÅ_•‘ 4’n<Î) þ’În1u‘ ¨bÎ) ’Í< ¼çny‰YÏã 4Óo_ó¡ßsù=s9 4 ¨ûsôÎm6t^ãYn=sù tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. $yJÎ/ (#qè=ÏJtã Nßg¨Ys)ƒÉ‹ãZs9ur ô`ÏiB A>#x‹tã 7á‹Î=xî ÇÎÉÈ
50. dan jika Kami
merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah Dia ditimpa kesusahan,
pastilah Dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari
kiamat itu akan datang. dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku Maka
Sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya ." Maka Kami
benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka
kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras.
Atau dia berdalih
bahwa dirinya tidak akan dibangkitkan dan tidak mengakui adanya hisab. Dampak
buruk lainnya dari su'udzon yaitu menyepelekan suatu amal dari aneka amal
kebajikan yang sudah dikenal, seperti amal menjenguk orang sakit, melayat
jenazah, menjawab salam, memenuhi undangan, memberi nasihat, mendoakan orang
yang bersin, menghormati tetangga dan amal-amal lainnya. Orang yang berburuk
sangka melakukan amal-amal kebajikan seperti menyuruh kepada kebaikan, mencegah
kemungkaran, bersedekah, mendamaikan kedua pihak yang bermusuhan dan amal-amal
lainnya karena riya' dan menginginkan suatu keuntungan.
Islam mengharamkan
berburuk sangka kepada Allah swt, Rasulullah saw dan kaum mukminin yang dikenal
berperilaku shaleh, berakhlak istiqamah dan hidup dengan bersih.
Allah swt berfirman, QS Al-Hujurat : 12
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtä†r& óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§‘ ÇÊËÈ
12. Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
Rasulullah saw bersabda, "Janganlah
salah seorang di antara kamu mati melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada
Allah Ta'ala." (HR Muslim)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu tauhid
merupakan bagaian dari pada kehidupan yang mesti diketahui secara benar, dengan
mempelajari ilmu tauhid kita tidak akan menjadi orang yang takabur , karena
tauhid itu pada intinya membahas tentang pengesaan terhadap tuhan, yang akan
menjadikan kita merasa bahwa jiwa raga ini hanyalah hamba yang harus
menghambakan atau mengabdikan diri terhadap tuhan sang pencipta, yakni terhadap
Allah swt. Pada pembahasan ini kami menjelaskan supaya tauhid yang sudah
tertanam dalam diri kita semakin kuat, yakni dengan membahas mengenai perbuatan
– perbuatan yang akan merusak tauhid.
Supaya tauhid
kita tidak rusak maka harus menghindari dari pada perbuatan – perbuatan yang
akan merusaknya, yakni kita tidak boleh berprilaku syirik , mempercaya selain
Allah swt atau keluar dari agama islam, kufur yakni tidak bersyukur terhadap
nikmat Allah swt , menjadi tukang sihir dan suudzon yakni memiliki sifat
berburuk sangka terhadap( Allah swt dan sesama manusia ) semua perbuatan ini
harus dihindari
Memang dalam sugala perubahan
itu harus melalui sebuah proses yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan
keuletan, namun hal yang susahitu bukan berarti tidak bisa.
B.
SARAN
Dalam penusunan makalah ini tentu saja jauh dari
pada kesempurnaan, baik dalam segi penulisan maupun pembahasan materi yang di
sajikan, untuk lebih baik lagi, kepada pembaca di sarankan untuk ingin
mempelajari lebih dalam mengenai materi pembahasan ini.
DAFTAR PUSTAKA
« Arifin Djamaris, Zainal. 1990. Islam
Aqidah & Syari’ah II. Jakarta: Srigunting.
« Bin Abdurrahman Al-Khumayyis, Muhammad.
1994. Syirik dan Sebabnya.
Jakarta: Gema Insani
Press.
« Halimudin. 1990. Kembali Kepada
Akidah Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
« Jaiz, Hartono Ahmad. 2006. Ada
Pemurtadan di IAIN Buku Islam Utama.
Jakarta: Al-Kautsar
« Mubarok Latif, Zaky. 2012. Akidah
Islam. Yogyakarta:UII Press.Thalib, M.
1994. 100 Karakter Syirik &
Jahiliyah. Solo: Ramadhani.
« Qarddhawi, Yusuf. 1998. Hukum Murtad
Tinjauan Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Jakarta: Maktabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar