Senin, 25 Mei 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG MASALAH
        Di era yang semakin maju akan segala aspek kehidupan banyak sekali manusia yang tidak mengetahui tentang TAUHID atau ketuhanan, padahal hal ini sangatlah penting untuk di ketahui , banyak yang sudah mengetahui tentang TAUHID di dalam islam namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang harus di lakukan atau diaplikasaikan sesudah mengetahuinya. Berupa fikih diantaranya MAHKUM ALAIHI dan MAHKUM FIHI, yang mencakup pengertian ikut diantaranya perbuatan – perbuatan yang dapat merusak TAUHID, musyrik / syirik, kafir, fasik, murtad, dzolim, mutrof, sihir, kahim / dukun, arrof dan suudzon.

Mudah – mudahan kita dapat memahami TAUHID dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua, yang demikian itu adalah perbuatan – perbuatan yang harus dijauhi dan dihindari sekuat mungkin, karena dapat merusak TAUHID, mudah – mudahan kita tetap istiqomah dan TAUHID yang benar dan bisa menjauhi diri dari perbuatan buruk, yang merusak TAUHID.






B.  RUMUSAN MASALAH
o   Apa yang dimaksud dengan musyrik/syirik, kufur, sihir dan suudzon dan dalil – dalil yang mengenai musyrik/syirik, kufur, sihir dan suudzon.

C.  TUJUAN PENULISAN
menjelaskan perbuatan - perbuatan yang akan merusak tauhid yakni menjelaskan  pembahasan mengenai musyrik/syirik, kufur, sihir, dan suudzon yang mengenai pengertian dalil – dalil dan apa saja perbuatan – perbuatannya.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.     MUSYRIK /SYIRIK
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. Syirik yaitu menjadikan sesuatu selain Allah sebagai Tuhan yang disembah dan ditaati disamping Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus:18
šcrßç7÷ètƒur `ÏB Âcrߊ «!$# $tB Ÿw öNèdŽÛØo Ÿwur óOßgãèxÿZtƒ šcqä9qà)tƒur ÏäIwàs¯»yd $tRàs¯»yèxÿä© yYÏã «!$# 4 ö@è% šcqä«Îm6uZè?r& ©!$# $yJÎ/ Ÿw ãNn=÷ètƒ Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# Ÿwur Îû ÇÚöF{$# 4 ¼çmoY»ysö7ß 4n?»yès?ur $£Jtã šcqä.ÎŽô³ç ÇÊÑÈ  
18. dan mereka menyembah selain dari pada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?"[678] Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).
Syirik adalah dosa terbesar dengan apa seorang manusia mendurhakai Allah. Firman Allah dalam   Q.S Luqman: 13
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ  
13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
a.      Jenis – Jenis Syirik
«      Syirik Besar (ASY SYIRKUR AKBAR)
yaitu tindakan menyekutukan Allah dengan makhluk-nya dipkatakan syirik besar karena dengannya seseorang tidak akan diampuni dosanya dan tidak akan masuk surga.
Allah berfirman dalam surat An-Nisaa : 116
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB šcrߊ šÏ9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÊÏÈ  
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Syirik besar digolongkan menjadi dua golongan yaitu dzahir yang berarti menyembah bendah mati sedangkan  khafiy yang berarti penyembahan terhadap manusia contohnya fir’un.

«    syirik ashghar
tetapi belum sampai ketingkat keluar dari tauhid hanya saja mengurangi kemurnian nya. Syirik k Ashghar ini juga dua dimensi: zhahir dan khafiy. yang zhahir bisa berupa lafal , (pernyataan) dan perbuatan
dalam sebuah hadits rasulullah saw. bersabda: man halafa bighirillahi faqad kafara wa asyraka (siapa yang bersumpah dengan selain maka ia kafir dan musyrik) (HR. turmidzi no 1535).

«    Syirik/musyrik khafi! (keyakinan) 
biasanya berupa niat atau keinginan, seperti riya,  dan sum’ah. yaitu melakukan tindak ketaatan kepada Allah dengan niat ingin dipuji orang dan lain sebagainya.
Allah berfirman Al-Baqarah : 264
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=ÏÜö7è? Nä3ÏG»s%y|¹ Çd`yJø9$$Î/ 3sŒF{$#ur É©9$%x. ß,ÏÿYム¼ã&s!$tB uä!$sÍ Ĩ$¨Z9$# Ÿwur ß`ÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# ( ¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. Ab#uqøÿ|¹ Ïmøn=tã Ò>#tè? ¼çmt/$|¹r'sù ×@Î/#ur ¼çmŸ2uŽtIsù #V$ù#|¹ ( žw šcrâÏø)tƒ 4n?tã &äóÓx« $£JÏiB (#qç7|¡Ÿ2 3 ª!$#ur Ÿw Ïôgtƒ tPöqs)ø9$# tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇËÏÍÈ  
264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].





B.      KUFUR
Kufur adalah perbuatan mengingkari ajaran Allah dan rasul-Nya, termasuk mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang telah dberikan Allah. Orang yang melakukan perbuatan kufur disebut kafirin atau kuffar, Hal tersebut diterangkan dalam
Q.S. Ibrahim ayat 7
øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9 ÇÐÈ  
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Dalam Al-Qur’an  di terangkan bahwa umat manusia diberi kebebasan untuk mempercayai atau untuk mengingkarinya. Di terangkan dalam
Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat : 29

È@è%ur ,ysø9$# `ÏB óOä3În/§ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sãù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3uù=sù 4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%ÏŠ#uŽß  4 bÎ)ur (#qèVŠÉótGó¡o (#qèO$tóム&ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. Èqô±o onqã_âqø9$# 4 š[ø©Î/ Ü>#uޤ³9$# ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ  
29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Berkaitan dengan ayat di atas, dalam mendakwahkan agama islam kepada orang lain, Allah melarang adanya paksaan. Mereka diberi kebebasan untuk memilih beriman atau kafir. Orang – orang berdosa akan mendapatkan kehidupan di neraka.

a.      Jenis-Jenis Kufur
«      Kufur besar berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.Misalnya seseorang mengklaim bahwa Rasulullah membawa ajaran yang bertentangan dengan kebenaran.

«      Kufur kecil berarti kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya

C.      SIHIR
secara bahasa sihir berarti sesuatu yang halus dan tersembunyi, sedangkan menurut istilah sihir adalah jimat – jimat, mantera – manteradan buhul – buhul (yang ditiup) yang dapat berpengaruh pada hati, akal dan badan. Sihir dapat menyakiti, membunuh, dapat memisahkan/memecahbelakan seseorang dengan orang lain, suami dengan istri, membuat orang saling membenci atau membuat orang saling mencintai.
Firman allah dalam surat Al-baqarah 102
(#qãèt7¨?$#ur $tB (#qè=÷Gs? ßûüÏÜ»u¤±9$# 4n?tã Å7ù=ãB z`»yJøn=ß ( $tBur txÿŸ2 ß`»yJøn=ß £`Å3»s9ur šúüÏÜ»u¤±9$# (#rãxÿx. tbqßJÏk=yèム}¨$¨Y9$# tósÅb¡9$# !$tBur tAÌRé& n?tã Èû÷üx6n=yJø9$# Ÿ@Î/$t6Î/ |Nr㍻yd šVr㍻tBur 4 $tBur Èb$yJÏk=yèムô`ÏB >tnr& 4Ó®Lym Iwqà)tƒ $yJ¯RÎ) ß`øtwU ×poY÷GÏù Ÿxsù öàÿõ3s? ( tbqßJ¯=yètGuŠsù $yJßg÷YÏB $tB šcqè%Ìhxÿム¾ÏmÎ/ tû÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÅ_÷ryur 4 $tBur Nèd tûïÍh!$ŸÒÎ/ ¾ÏmÎ/ ô`ÏB >ymr& žwÎ) ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 tbqçH©>yètGtƒur $tB öNèdàÒtƒ Ÿwur öNßgãèxÿZtƒ 4 ôs)s9ur (#qßJÎ=tã Ç`yJs9 çm1uŽtIô©$# $tB ¼çms9 Îû ÍotÅzFy$# ïÆÏB 9,»n=yz 4 š[ø©Î6s9ur $tB (#÷rtx© ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& 4 öqs9 (#qçR$Ÿ2 šcqßJn=ôètƒ ÇÊÉËÈ  
102. dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.



Sihir merupakan salah satu yang dapat merusak tauhid seseorang dan melakukannya adalah termasuk dosa besar karena dapat membinasakan orang didunia dan akhirat.

D.     SU’UDZON
Su'udzon yaitu perkiraan atau lintasan yang berbuah menjadi penyifatan terhadap orang lain dengan segala keburukan yang menimbulkan kedukaan pada orang itu tanpa disertai dengan bukti dan alasan. Dampak su'udzon diantaranya yaitu berkubang dalam berbagai kemaksiatan dan keburukan dengan dalih bahwa Allah swt tidak melihat dan tidak mengetahuinya.
Firman Allah swt QS Fushshilat : ayat 50
÷ûÈõs9ur çm»oYø%sŒr& ZptHôqy $¨YÏiB .`ÏB Ï÷èt/ uä!#§ŽŸÑ çm÷G¡¡tB £`s9qà)uŠs9 #x»yd Í< !$tBur `àßr& sptã$¡¡9$# ZpyJͬ!$s% ûÈõs9ur àM÷èÅ_ 4n<Î) þÎn1u ¨bÎ) Í< ¼çnyYÏã 4Óo_ó¡ßsù=s9 4 ¨ûsôÎm6t^ãYn=sù tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. $yJÎ/ (#qè=ÏJtã Nßg¨Ys)ƒÉãZs9ur ô`ÏiB A>#xtã 7áÎ=xî ÇÎÉÈ  
50. dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah Dia ditimpa kesusahan, pastilah Dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku Maka Sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya ." Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras.

Atau dia berdalih bahwa dirinya tidak akan dibangkitkan dan tidak mengakui adanya hisab. Dampak buruk lainnya dari su'udzon yaitu menyepelekan suatu amal dari aneka amal kebajikan yang sudah dikenal, seperti amal menjenguk orang sakit, melayat jenazah, menjawab salam, memenuhi undangan, memberi nasihat, mendoakan orang yang bersin, menghormati tetangga dan amal-amal lainnya. Orang yang berburuk sangka melakukan amal-amal kebajikan seperti menyuruh kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, bersedekah, mendamaikan kedua pihak yang bermusuhan dan amal-amal lainnya karena riya' dan menginginkan suatu keuntungan.
Islam mengharamkan berburuk sangka kepada Allah swt, Rasulullah saw dan kaum mukminin yang dikenal berperilaku shaleh, berakhlak istiqamah dan hidup dengan bersih.
Allah swt berfirman, QS Al-Hujurat : 12
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è­/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ  
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Rasulullah saw bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kamu mati melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah Ta'ala." (HR Muslim)
BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Ilmu tauhid merupakan bagaian dari pada kehidupan yang mesti diketahui secara benar, dengan mempelajari ilmu tauhid kita tidak akan menjadi orang yang takabur , karena tauhid itu pada intinya membahas tentang pengesaan terhadap tuhan, yang akan menjadikan kita merasa bahwa jiwa raga ini hanyalah hamba yang harus menghambakan atau mengabdikan diri terhadap tuhan sang pencipta, yakni terhadap Allah swt. Pada pembahasan ini kami menjelaskan supaya tauhid yang sudah tertanam dalam diri kita semakin kuat, yakni dengan membahas mengenai perbuatan – perbuatan yang akan merusak tauhid.

Supaya tauhid kita tidak rusak maka harus menghindari dari pada perbuatan – perbuatan yang akan merusaknya, yakni kita tidak boleh berprilaku syirik , mempercaya selain Allah swt atau keluar dari agama islam, kufur yakni tidak bersyukur terhadap nikmat Allah swt , menjadi tukang sihir dan suudzon yakni memiliki sifat berburuk sangka terhadap( Allah swt dan sesama manusia ) semua perbuatan ini harus dihindari

Memang dalam sugala perubahan itu harus melalui sebuah proses yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan keuletan, namun hal yang susahitu bukan berarti tidak bisa.


B.        SARAN
Dalam penusunan makalah ini tentu saja jauh dari pada kesempurnaan, baik dalam segi penulisan maupun pembahasan materi yang di sajikan, untuk lebih baik lagi, kepada pembaca di sarankan untuk ingin mempelajari lebih dalam mengenai materi pembahasan ini.














DAFTAR PUSTAKA

«      Arifin Djamaris, Zainal. 1990. Islam Aqidah & Syari’ah II. Jakarta: Srigunting.

«      Bin Abdurrahman Al-Khumayyis, Muhammad. 1994. Syirik dan Sebabnya.
   Jakarta: Gema Insani Press.

«      Halimudin. 1990. Kembali Kepada Akidah Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

«      Jaiz, Hartono Ahmad. 2006. Ada Pemurtadan di IAIN Buku Islam Utama.
    Jakarta: Al-Kautsar

«      Mubarok Latif, Zaky. 2012. Akidah Islam. Yogyakarta:UII Press.Thalib, M.
       1994. 100 Karakter Syirik & Jahiliyah. Solo: Ramadhani.

«      Qarddhawi, Yusuf. 1998. Hukum Murtad Tinjauan Al-Qur’an dan As-
         Sunnah. Jakarta: Maktabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar