Rabu, 28 Januari 2015

LAPORAN PRATIKUM PENGENALAN BAHAN AGROINDUSTRI



A.        KEGIATAN PRATIKUM
1.     PENGARUH ETILEN PADA PEMATANGAN BUAH – BUAHAN
2.     PENGARUH JENIS PEMBUNGKUS TERHADAP SIFAT FISIKO – KIMIA SAYURAN DAN BUAH – BUAHAN SELAMA PENYIPANAN
3.     UJI SIFAT FISIKO KIMIA SEREALIA , KACANG – KACANGAN DAN UMBI – UMBIAN

B.        TUJUAN PRATIKUM
Ø   Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gas etilen terhadap perubahan mutu buahan selama penyimpanan, mengidentifikasi pengaruh KMnO4 terhadap perubahan mutu buah selama penyimpanan, mengidentifikasi pengaruh oxygen scavenger terhadap buah mutu buahan selama penyimpanan, menentukan kondisi penyimpanan yang sesuai untuk komoditi buah.
Ø   Pratikum ini bertujuannya untuk mengetahui tingkat respirasi pada buah dan sayuran, dan perubahan yang terjadi pada buah dan sayuran baik berat, tekstur, aroma, peningkatan kandungan cairan dan kerapatan pada buah dan sayuran.
Ø   Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat- sifat fisik dan kimia serealia dan umbi- umbian.

C.        LANDASAN TEORI
Negara indonesia yang kaya akan hasil bumi sangat menguntungkan bagi pengembangan industri pertanian. Berbagai hasil tanaman yang merupakan mata dagangan yang dapat dipasarkan adalah serangkaian komoditi non-migas yang sangat penting dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Komoditi pertanian yang diusahakan dalam pembangunan nasional di bidnag bermacam- macam jenisnya, baik yang berasal dari biji- bijian, umbi- umbian, buah- buahan, serat, minyak/ lemak, sayur- sayuran, hasil tanman keras maupun yang berupa hasil peternakan dan perikanan.
1.        Pengaruh Etilen pada Pematangan Buah – Buahan
          Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup. Pada waktu- waktu tertentu senaywa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan penting dala proses pertumbuhan dan pematangan hasil- ahsil pertanian ( Winarno, 1992 ).
        Etilen adalah suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormon, karena dapat memnuhi persyaratan sebagai hormon yaitu di hasilkan oleh tanaman , bersifat mobil dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Secara tidak disadari, penggunaan etilen pada pematangan sudah lama dilakukan, jauh sebelum senyawa itu di ketahui mana dan perananya ( Aman, 1989).
        Meskipun sekarang sudah ada bukti- bukti yang cukup meyakinkan yang mendukung pandangan bahwa C2H4 ( etilen) itu sungguhnya merupakan hormon pematangan, namun dalam penelitian dijumpai beberapa kesukaran di antaranya : selam ini orang belum berhasil menghilangkan seluruh etilen yang ada dalam jaringan untuk menunjukan bahwa proses pematangan akan tertunda apabila etilen tidak ada ( Pantastico. 1989).
        Usaha mengungkapkan atau mengetahui lebih lanjut biogenesis pembentukan etilen terus berlangsung dengan dimulai penelitian- penelitian oleh para pakar, kali ini penelitian dengan memanfaatkan buah- buahan yang kemungkinan akan dapat menjelaskan suatu tanda tanya berkaitan dengan biogenesis pembentukan ( Karta sapoetra, 1994).
2.        Pengaruh Jenis Pembungkus Terhadap Sifat Fisioko Kimia Sayuran dan Buah – Buahan Selama Penyimpanan.
          Berdasarkan laju respirasinya buah dibedakan menjadi dua yaitu buah klimaterik ( laju respirasi meningkat dengan tajam selama periode pematangan dan pada awal senesen ) dan non klimaterik ( tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir pematangan buah ) ( Zulkarnaien, 2009 ).
          Pada jagung manis sukrosa merupakan komponen yang kadarnya akan cepat berkurang apabila jagung tersebut disimpan pada suhu kamar. Hal tersebut bisa menyebabkan perubahan fisiologis dan biokimia seperti perubahan kadar air , kadar karbohidrat, asam organik dan pH ( Kasmarani, 1986 ).
          Pematangan buah yaitu mengacu pada perubahan yang  terjadi setelah pendewasaan penuh yang di cirikan oleh pelunaknya   daging buah. Terbentuknya karakteristik aroma dan peningkatan kandungan cairan buah. Dalam skala rumahan buah di petik pada saat sudah masak, pada skala besar buah di petik dalam keadaan belum masak agar buah tidak cepat busuk. Proses pematangan buah di atur oleh hormon pengatur penuaan atau pematangan ( Isbandi 1983 ).

3.        Uji Sifat Fisikoo Kimia Serealia, Kacang – Kacangan Dan Umbi – Umbian
          Serelia adalah biji-bijian yang dihasilkan dari semua anggota famili rumput-rumputan (Graminae), sedangkan kacang-kacangan dihasilkan dari famili polong-polongan(Leguminose).Banyak jenis serealia dan kacang-kacangan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.Serealia  dan kacang-kacangan tersebut mempunyai struktur fisik yang berbea-beda. Sebagian besar makanan pokok penduduk indonesia bahkan dunia berasal dari serealia, seperti beras, jagung, gandum, barley, oat, sorgum dan lain-lain.
        Struktur fisik serealia dan kacang-kacangan secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap mutu organoleptik maupun perlakuan yang perlu diberikan pada saat serealia dan kacang-kacangan tersebut diolah,seperti parameter daya serap air dan rasio pengembangan.Bahkan beberapa struktur dan sifat fisik tersebut dijadikan parameter mutu serealia dan kacang-kacangan, seperti ukuran,bentuk,densitas kamba dan sebagainya. Ukuran dan bentuk serealia juga menentukan dari varitas mana bahan tersebut berasal.
        Biji – biji serealia tergolong dari keluarga rumput – rumputan (gramineae) yang kaya akan karbohidrat, struktur biji terdiri dari sekam dedak benih dan endosperm dan dengan proses respirasi berlanjut setelah di panen yang mengakibatkan metabolisme KH dan lemak menghasikan CO, HO dan panas.

D.        BAHAN DAN ALAT
Judul Pratikum
Bahan
Alat
Pengaruh Etilen Pada Pematangan Buah – Buahan
ü  Pisang Masak
ü  Pepaya
ü  Tomat
ü  Plastik Bungkus
ü  Kardus
ü  Penetrometer
ü  Refraktometer
ü  pH
Pengaruh Jenis Pembungkus Terhadap Sifat Fisioko Kimia Sayuran dan Buah – Buahan Selama Penyimpanan
ü  Tomat
ü  Pisang
ü  Jeruk
ü  wortel.
ü  Toples
ü  Kantong
ü  Palstik biasa
ü  plastik selofan.
Uji Sifat Fisikoo Kimia Serealia, Kacang – Kacangan Dan Umbi – Umbian

ü  Kacang Tanah
ü  Ubijalar
ü  Pisau
ü  Timbangan
ü  Rol
ü  Jangka sorong
ü  Kalkulator


E.         Prosedur Kerja
1.        Pengaruh Etilen Pada Pematangan Buah – Buahan
Pada pratikum ini masing – masing  komoditi tersebut diberi beberapa perlakuan  yaitu :
ü  Pada Suhu Ruang
ü  Di dalam wadah tertutup
ü  Di dalam wadah tertutup bersama pisang masak
ü  Di dalam wadah tertutup bersama karbit
Cara Kerja
o      Pepaya  di biarkan  di tempat terbuka atau pada suhu ruang.
o      Masukkan pepaya kedalam kardus dengan memberikan perlakuan di dalam wadah tertutup tan ada penambahan.
o      Masukkan pepaya bersamaan dengan  pisang masak kedalam kardus dengan memberikan perlakuan pada wadah tertutup.
o      Masukkan pepaya bersamaan dengan karbit (etilen) ke dalam kardus dengan memberikan perlakuaan pada wadah tertutup.

2.        Pengaruh Jenis Pembungkus Terhadap Sifat Fisioko Kimia Sayuran dan Buah – Buahan Selama Penyimpanan
Pada pratikum ini masing – masing  komoditi tersebut diberi beberapa perlakuan  yaitu :
ü  Suhu kulkas ( 10°C )
ü  Toples
Cara Kerja:
o      Pertama wortel dibungkus didalam kantong plastik dengan memberikan sedikit udara, kedua wortel dibungkus didalam kantong selofan, tanpa ada kandungan udara, ketiga wortel tidak dibungkus dengan kantong plastik/selofon, wortel dimasukkan kedalam toples dengan memberikan perlakuan pada wadah tertutup.
o      Pertama wortel dibungkus didalam kantong plastik dengan memberikan sedikit udara, kedua wortel dibungkus didalam kantong selofan, tanpa ada kandungan udara, ketiga wortel tidak dibungkus dengan kantong plastik/selofon, wortel dimasukkan kedalam kulkas dengan memberikan perlakuan pada suhu pendingin.

3.        Uji Sifat Fisikoo Kimia Serealia, Kacang – Kacangan Dan Umbi – Umbian
Cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini sebagai berikut :
ü   Pisahkan kulit pada daging, pada bahan yang ingin dilakukan uji sifat fisiko kimia.
ü   Potong bahan secara melintag dan menbujur untuk diamati morfologi dan digambar penampangnya.
ü   Mengamati keadaan fisik bahan untuk mengetahui kerusakan, bentuk, bau dan warnanya.
ü   Hitung persentase biji- bijian yang utuh, rusak, dan benda- benda asing di dalam satu kelompok biji- bijian yang beratnya 25 gram untuk beras dan kacang hijau da masing- masing seberat 50 gram untuk jagung, kacang tanah. Hal ini dilakukan dengan menggunkan timbangan.
ü   Hitung persentase kulit, biji dan daging pada buah- buahan atau sayur- sayuran dengan cara yang sama engan point c, lalu hitung pula persentase bagian yang dapat dimakan dan bagian yang terbuang.
ü   Mengukur diameter dan panjang kacang tanah , beras, jagung, kedelai, kacang hijau dengan mengambil sampel 10 biji untuk masing- masing bahan tersebut dan diukur dengan menggunakan jangka sorong, lalu diambil rata- ratanya.


F.         HASIL DAN PEMBAHASAN
1.        Pengaruh Etilen Pada Pematangan Buah – Buahan
a.     Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan pada pratikum pengaruh etilen pada pematangan buah – buahan
No
Bahan
Perlakuan
Hari ke-1
Hari ke-3
Hari ke-5
warna
Aroma
Tekstur
warna
Aroma
Tekstur
warna
Aroma
Tekstur
1
TOMAT
Kontrol (suhuruang)
Birukemerahan
Asam
Keras
MerahKehijauan
Asam
Keras
Merahkekuningan
Asam
AgakLembek
WadahTertutup
MerahKehijauan
Asam
Keras
MerahKehijauan
Asam
Lembek
Merahkekuningan
Asam
Lembek
WadahTertutup+ Pisang
MerahKehijauan
Asam
Lembek
MerahKehijauan
Asam
Lembek
Merahkekuningan
Asam
Lembek
WadahTertutup + Karbit
MerahKehijauan
Asam
Lembek
MerahKehijauan
Asam
Lembek
Merahkekuningan
Asam
Lembek
2
PISANG
Kontrol (suhuruang)
Kuning
KurangBaukPisang
Keras
Kuning
KhasPisang
Keras
Merahkekuningan
KhasPisangMasak
LunakdanBusuk
WadahTertutup
Kuning
KurangBaukPisang
Keras
Kuningkemerahan
KhasPisang
Keras
Merahkekuningan
KhasPisangMasak
LunakdanBusuk
WadahTertutup+ Pisang
Kuning
KurangBaukPisang
Keras
Kuningkemerahan
KhasPisang
Keras
Merahkekuningan
KhasPisangMasak
LunakdanBusuk
WadahTertutup + Karbit
Kuning
KurangBaukPisang
Keras
Kuningkemerahan
KhasPisang
Lunak
Merahkekuningan
KhasPisang
LunakBusukPangkal
3
PEPAYA
Kontrol (suhuruang)
Hijau
Tidakberbau
Keras
HijauKekuningan
KhasPepaya
KerasSedang
KuningBusuk
BaukBusukPepaya
Lunak
WadahTertutup
HijauKekuningan
Tidakberbau
Keras
HijauKekuningan
KhasPepaya
Agaklembek
KuningBusuk
BaukBusukPepaya
Lunak
WadahTertutup+ Pisang
Hijau
Tidakberbau
Keras
HijauKekuningan
KhasPepaya
Keras
Hijaukekuningan
KhasPepaya
keras
WadahTertutup + Karbit
Hijau
Tidakberbau
Keras
HijauKekuningan
KhasPepaya
Kerassedang
KuningBusuk
BaukBusukPepaya
lunak

b.    Pembahasan
Dalam pratikum ini kita melakukan beberapa perlakuan  yaitu:
ü  Pada Suhu Ruang
ü  Di dalam wadah tertutup
ü  Di dalam wadah tertutup bersama pisang masak
ü  Di dalam wadah tertutup bersama karbit (etilen)
Perlakuan pertama Pepaya  di biarkan di tempat terbuka, perlakuan kedua pepaya kemudian diletakkan  kedalam wadah penyimpanan yang telah disediakan, perlakuan ketiga pepaya diletakkan  kedalam wadah penyimpanan yang telah disediakan bersamaan pisang masak , kemudian pada perlakuan keempat pepaya  diletakkan kedalam wadah penyimpanan yang telah di sediakan, dengan melakukan penambahan karbit. Selanjudnya  di lakukan pengamatan selama 3 kali

pengamatan , hari pertama, hari ketiga dan hari kelima. Pengamatan yang di lakukan adalah warna, aroma, dan tekstur dari bahan praktikum tersebut.

2.             Pengaruh Jenis Pembungkus Terhadap Sifat Fisioko Kimia Sayuran dan Buah – Buahan Selama Penyimpanan
a.    Hasil
Tabel 2. Hasil pengamatan pada pratikum pengaruh jenis pembungkus terhadap sifat fisiko kimia sayuran dan buah – buahan selama penyimpanan .
Klpk
Bahan
Perlakuan
Penyimpanan
Pengamatan
Hari ke-1
Hari ke-3
Hari ke-5
Penampakan
warna
Aroma
Penampakan
warna
Aroma
Penampakan
warna
Aroma
1
PISANG
PlastikBiasa
Kulkas
segar
kuning
khaspisang
pucat
kuningkehitaman
khaspisang
coklat
coklatkehitaman
khaspisang
stoples
segar
kuning
khaspisang
keriputsegar
kuning
khaspisang
busuk
hitam
khaspisang
Plastikselofan ( di bakar)
Kulkas
segar
kuning
khaspisang
pucat
kuningkehitaman
khaspisang
coklat
coklatkehitaman
khaspisang
stoples
segar
kuning
khaspisang
keriputsegar
kuning
khaspisang
busuk
hitam
khaspisang
2
JERUK
PlastikBiasa
Kulkas
segar
hijaukekuningan
khasjeruk
setengahlayu
hijaukekuningan
khasjeruk
layu
kuning 50%
khasjeruk
stoples
segar
hijaukekuningan
khasjeruk
setengahlayu
hijaukekuningan
khasjeruk
segar
kuning 50%
khasjeruk
Plastikselofan ( di bakar)
Kulkas
segar
hijaukekuningan
khasjeruk
setengahlayu
hijaukekuningan
khasjeruk
segar
kuning 50%
khasjeruk
stoples
segar
hijaukekuningan
khasjeruk
setengahlayu
hijaukekuningan
khasjeruk
layu
kuning 50%
khasjeruk
3
WORTEL
PlastikBiasa
Kulkas
segar
orange
khaswortel
segar
orange
khaswortel
segar
orange
khaswortel
stoples
segar
orange
khaswortel
kurangsegar
orange
khaswortel
segar
orange
khaswortel
Plastikselofan ( di bakar)
Kulkas
segar
orange
khaswortel
segar
orange
khaswortel
segar
orange
khaswortel
stoples
segar
orange
khaswortel
kurangsegar
orange
khaswortel
busuk
orange
khaswortel

b.    Pembahasan
Pada pratikum ini diberikan  diberi beberapa perlakuan  yaitu :
ü  Suhu kulkas ( 10°C )
ü  Toples
Pada perlakuan pertama wortel dibungkus didalam kantong plastik dengan memberikan sedikit udara, kedua wortel dibungkus didalam kantong selofan, tanpa ada kandungan udara, ketiga wortel tidak dibungkus dengan kantong plastik/selofon, wortel dimasukkan kedalam toples dengan memberikan perlakuan pada wadah tertutup. Pada perlakuan kedua wortel dibungkus didalam kantong plastik dengan memberikan sedikit udara, kedua wortel dibungkus didalam kantong selofan, tanpa ada kandungan udara, ketiga wortel tidak dibungkus dengan kantong plastik/selofon, wortel dimasukkan kedalam kulkas dengan memberikan perlakuan pada suhu pendingin. Selanjutnya dilakukan  pengamatan sebanyak 3 kali, yaitu hari pertama, hari ketiga dan hari kelima. Pengamatan yang dilakukan adalah penampakan, warna dan aroma.


3.             Uji Sifat Fisikoo Kimia Serealia, Kacang – Kacangan Dan Umbi – Umbian
a.         Hasil
Tabel 3. Hasil pengamatan pada pratikum uji sifat fisiko kimia serealia, kacang – kacangan dan umbi – umbian.
klp
Bahan
Beratawal ( gr )
Diameter melintang  ( cm)
Beratrusak (gr )
Gambar
%  kerusakan
% kerusakan
Beratbagus ( gr )
Lintang
Bujur
1
Kentang
125,66
4,2
19,60
 
 
6,411
7,048
Jagung
200
0,3
122,91


61,455
273,97
2
Ubikayu
444,99
10,7
129,2 gr / 315,79 gr
 

29,03 %
68,92 %
Kacanghijau
200,8
10,7
22,73 gr / 178,07 gr


77,3 %
88,2
3
Ubijalar
291,53
4,40 cm
32,95 gr / 252,4 gr

 

 
11.30%
86,57 %
Kacangtanah
198,56
0,5 cm
63,57 gr /132,8 gr


 
32,01 %
66,88 %

b.     Pembahasan
Ubi jalar dan kacang tanah yang telah di siapkan, di mabil kemudian di timbang, catat berapa berat awalnya. Setelah di timbang, kemudian di ambil salah satu dari ubi jalar  dan kacang tanah tersebut di potong melintang, dan di belah membujur. Kemudian di ukur diameter  ubi dan kacang  tersebut, dan cata berapa diameternya. Setelah itu, kupas samua ubinya, dan pisahkan antara ubi dan kulitnya, dan pisah kan kacang tanah yang bagus dan yang tidak bagus, kemudian timbang ubi yang sudah di kupas dan kacang yang telaah dipishkan dan catat berapa beratnya, dan lakukan penghitungan kerusakan dengan rumus perhitungan

G.        KESIMPULAN
1.        pengaruh etilen pada pematangan buah – buahan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan tentang penyimpanan untuk prose pemasakan buah pisang yang paling bagus adalah penyimpanan tampa penambahan apa- apa pada pisang dan pisang yang sertai karbit pada penyimpanan, jadi untuk pisang masaknya yang bagus dan rata masaknya bisa ditambahkan karbit.
2.        pengaruh jenis pembungkus terhadap sifat fisiko – kimia sayuran dan buah – buahan selama penyipanan
Dari hasil perlakuan penyimpanan buah tersebut, yang paling bagus adalah dalam plastik selofan yang di masukkan kedalam suhu penyimpanan kulkas, buah tetap segar, hanya sedikit layu, dan warnanya kuning merata, dan aromanya khas jeruk masak.
3.        uji sifat fisiko kimia serealia , kacang – kacangan dan umbi – umbian
Praktikum yang telah kami lakukan adalah mengetahui sifat fisika dan kimia yang ada dalam ubi jalar dan kacang tanah, dan mencari persentase kerusakn dan persentase bagus pada ubi jalar dan kacang tanah tersebut. Persentase kerusakan pada ubi jalar adalah 11,30 % dan persentase bagus untuk ubi jalar  adalah 86,37 %. Dan persentase ukerusakan pada kacang tanah dalah 32,01% % dan persentase bagus untuk kacang  tanah adalah 66,88 %.  Dari hasil praktikum tersebut kami telah mengetahui bagaimana cara menghitung persentase kerusakan pada ubi jalar dan kacang tanah.














DAFTAR PUSTAKA

Aman, 1989. FISIOLOGI PASCA PANEN. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

            Karta Sapoetra, 1994. ILMU PENGETAHUAN BAHAN PANGAN. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Pastatico, 1989. DASAR-DASAR MEMILIH BUAH. Swadaya. Jakarta.
Winarno, F.G. 1992. KIMIA PANGAN DAN GIZI. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar