BAB 1
A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk
dalam makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Tahu juga merupakan makanan
yang mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk
memproduksi tahu bahan-bahan yang dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai. Tidak
heran jika saat ini kita dapat menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu,
baik dalam bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara
konvensional ataupun usaha-usaha yang sudah cukup sukses dengan cara pembuatan
yang lebih modern.
Berdasarkan hal-hal diatas maka kami tertarik untuk menjadikan Pabrik
Pembuatan Tahu sebagai bahan makalah proses produksi kami.
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi.
Bahan makanan ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan
bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari
segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu
tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah
kandungan lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin (Koswara,
2006).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan dan alat yang diperlukan
untuk membuat tahu
2. Apa saja proses pembuatan tahu
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan dan alat yang
diperlukan untuk membuat tahu
2. Untuk mengetahui proses pembuatan tahu
BAB II
A. Pembahasan
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan
tahu. Kedelai yang digunakan adalah kedelai jenis Bola I, Kedelai
mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein
yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses
perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah
jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal
dari air tanah atau air artesis.
Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan
konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam.
Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat digunakan
secara berulang-ulang.
Tabel 1. Komposisi Kedelai per 100
gram Bahan
KOMPONEN
|
KADAR (%)
|
PROTEIN
|
35-45
|
KARBOHIDRAT
|
12-30
|
LEMAK
|
18-32
|
AIR
|
7
|
B. Bahan dan Alat yang diperlukan untuk Membuat
Tahu
2.1 Bahan
2.1.1 Kedelai
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kedelai yang
digunakan adalah kedelai jenis Bola I.
2.1.2 Air
Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses
perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah
jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal
dari air tanah atau air artesis.
2.1.3 Asam Cuka
Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan
konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam.
Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat digunakan
secara berulang-ulang.
2.2 Alat yang diperlukan
Ø
Tungku
Ø
Bak
Ø
kain penyaring
Ø
cetakan tahu
Ø timba
C. Proses pembuatan tahu
2.3 Perendaman
Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah timba
perendam. Langkah pertama adalah memasukan kedelai ke dalam timba yang
birisikan air secukupnya. kurang lebih 3 jam. Jumlah air yang dibutuhkan
tergantung dari jumlah kedelai, intinya kedelai harus terendam semua. Tujuan
dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses penggilingan dan
penghilangan kulit ari pada kedelai sehingga dihasilkan bubur kedelai yang
kental. Selain itu, perendaman juga dapat membantu mengurangi jumlah zat antigizi
(Antitripsin) yang ada pada kedelai. Zat antigizi yang ada dalam kedelai ini
dapat mengurangi daya cerna protein pada produk tahu sehingga perlu diturunkan
kadarnya.
gambar kegiatan perendaman
kedelai

2.4 Pencucian kedelai
Proses pencucian merupakan proses lanjutan setelah perendaman. Sebelum
dilakukan proses pencucian, kedelai yang di dalam timba dikeluarkan dari timba
pencucian dan dimasukan ke dalam ember-ember plastik untuk kemudian dicuci
dengan air mengalir. Tujuan dari tahapan pencucian ini adalah membersihkan
biji-biji kedelai dari kotoran-kotoran supaya tidak mengganggu proses
penggilingan dan agar kotoran-kotoran tidak tercampur ke dalam adonan tahu.
gambar kegiatan pencucian pada kedelai
![]() |
2.5 Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji
kedelai dengan tenaga penggerak dari motor lisrik. Tujuan penggilingan yaitu
untuk memperoleh bubur kedelai yang kemudian dimasak sampai mendidih. Saat
proses penggilingan sebaiknya dialiri air untuk didapatkan kekentalan bubur
yang diinginkan.
Gambar kegiatan penggilingan pada kedelai
![]() |
2.6 Pemasakan
Proses pemasakan ini dilakukan di sebuah bak berbentuk bundar yang
dibuat dari semen yang di bagian bawahnya terdapat pemanas uap. Uap panas
berasal dari ketel uap yang ada di bagian belakang lokasi proses pembuatan tahu
yang dialirkan melalui lubang yang mengarah ke cerobong asap di atas atap.
Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber panas adalah kayu bakar yang
diperoleh dari sisa-sisa pembangunan rumah,umput gergaji. Tujuan perebusan
adalah untuk mendenaturasi protein dari kedelai sehingga protein mudah
terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir perebusan ditandai dengan
timbulnya gelembung-gelembung panas dan mengentalnya larutan/bubur kedelai.
Kapasitas bak perebusan adalah sekitar 10 kg kedelai.
Gambar kegiatan pemasakan pada
kedelai
![]() |
2.7 Penyaringan
Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses
penyaringan dengan menggunakan kain saring, tujuan dari proses penyaringan ini
adalah memisahkan antara sari kedelai dengan ampas kedelai yang tidak
diinginkan. Pada proses penyaringan ini bubur kedelai yang telah mendidih dan
sedikit mengental,selanjutnya di pindahkan ke dalam bak pemanas dengan
menggunakan timba kecil. Setelah seluruh bubur yang ada di bak pemanas habis
lalu dimulai proses penyaringan. Saat penyaringan secara terus-menerus
dilakukan penambahan air dengan cara menuangkan pada bagian tepi saringan agar
tidak ada padatan yang tersisa di saringan.
Penuangan air diakhiri ketika sari yang dihasilkan sudah mencukupi.
Kemudian saringan yang berisi ampas diperas sampai benar-benar kering. Ampas
hasil penyaringan disebut ampas yang kering, ampas tersebut dipindahkan ke
dalam karung. Ampas tersebut dimanfaatkan untuk makanan ternak ataupun dijual
untuk bahan dasar pembuatan tempe gembus/bongkrek.
Gambar kegiatan panyaringan pada
kedelai
![]() |
2.8. Pengendapan
dan Penambahan Asam Cuka
Dari proses
penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian akan diproses
lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam jumlah
tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah mengendapkan dan menggumpalkan
protein tahu sehingga terjadi pemisahan antara whey dengan gumpalan tahu. Setelah
ditambahkan asam cuka terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas (whey) dan
lapisan bawah (filtrat/endapan tahu). Endapan tersebut terjadi karena adanya
koagulasi protein yang disebabkan adanya reaksi antara protein dan asam yang
ditambahkan. Endapan tersebut yang merupakan bahan utama yang akan dicetak
menjadi tahu. Lapisan atas (whey) yang berupa limbah cair merupakan bahan dasar
yang akan diolah menjadi Nata De Soya.
Gambar
kegiatan pengendapan dan penambahan asam cuka
![]() |
2.9 Pencetakan dan Pengepresan
Proses
pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Cetakan yang
digunakan adalah terbuat dari kayu berukuran 70x70cm yang diberi lubang
berukuran kecil di sekelilingnya. Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan
air keluar saat proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus
dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan. Setelah itu,
endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya dipindahkan dengan
menggunakan alat semacam wajan secara pelan-pelan. Selanjutnya kain saring
ditutup rapat dan kemudian diletakkan kayu yang berukuran hampir sama dengan
cetakan di bagian atasnya. Setelah itu, bagian atas cetakan diberi beban untuk
membantu mempercepat proses pengepresan tahu. Waktu untuk proses pengepresan
ini tidak ditentukan secara tepat, pemilik mitra hanya memperkirakan dan
membuka kain saring pada waktu tertentu. Pemilik mempunyai parameter bahwa tahu
siap dikeluarkan dari cetakan apabila tahu tersebut sudah cukup keras dan tidak
hancur bila digoyang.
Gambar kegiatan pencetakan dan
pengepresan
![]() |
2.10 Pemotongan tahu
Setelah
proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan dengan
cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring yang melapisi tahu.
Setelah itu tahu dipindahkan ke dalam bak yang berisi air agar tahu tidak
hancur. Sebelum siap dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong sesuai ukuran.
Pemotongan dilakukan di dalam air dan dilakukan secara cepat agar tahu tidak
hancur.
Gambar kegiatan pemotaongan pada
tahu
![]() |
BAB III
A. Penutup
3.1 kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat diambi kesimpulan, bahwa pembuatan tahu di desa katang
kecamatan tepus kabupaten kediri. Oleh pemilik bapak masih menggunakan peralatan
yang sederhana atau bisa dikatan bapak warsito masih menggunakan mekanisasi
pembuatan tahu secara tradisional. Selain itu dapat Mendukung konsep yang sudah
disebutkan diatas bahwa pembuatan tahu tidak membutuhkan modal yang besar. Dan
bahan dasarnya pun sangat sederhana serta mudah didapat. Bahwa pembuatan tahu
memberikan omzet yang cukup besar. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
mencapai titik impas. Bahkan Untuk proses pembuatan tahu yang konvensional
seperti ini dibutuhkan cukup banyak tenaga kerja, sehingga membuka lapangan
pekerjaan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pangan/PIWP/TAHU.PDFhttp://ika-prosespembuatantahu.blogspot.com/2010/11/proses-pembuatan-tahu.html
itu bak perebusan 10 kg membutuhkan waktu berapa lama hingga mendidih
BalasHapusCV Bahagia Sukses Makmur adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan sewa Tenda Roder / Hanggar serta tenda lainnya. Kami memproduksi tenda dengan ukuran standard ataupun custom untuk kebutuhan gudang, marketing, event, wedding (pernikahan), party, DLL
BalasHapusTenda jenis ini sering digunakan untuk kegiatan berskala besar, karena mampu mangakomodasi kebutuhan dan kenyamanan didalamnya. Tenda ini juga memiliki ketahan dan kekuatan yang sama dengan bangunan permanen.
Tenda Roder Putih dan Tenda Transparan
Tenda Roder Putih
Salah satu yang cukup sering digunakan adalah tenda roder dengan penutup PVC putih, Jenis tenda ini menjadi pilihan bagi anda yang ingin mengadakan acara yang bersifat komersil atau lebih privasi.
Selain untuk event sendiri tenda ini juga sering digunakan sebagai tenda rumah sakit, tenda covid, tenda gudang tenda posko kemanan ataupun darurat.
Tenda Transparan
Tenda transparan ini dapat memberikan penerangan yang lebih maksimal dari pada tenda roder putih karena cahaya dapat masuk lebih banyak banyak ke dalam tenda ini. Tenda jenis ini memiliki kesan yang lebih arkistik dan elegan, sangat cocok untuk anda yang memimginkan tampilan cantik pada saat acara dilangsungkan.
Pada umumnya tenda ini sering digunakan untuk acara event, wedding (pernikahan), party, bazar, pameran, DLL.
Spesifikasi Tenda Roder
1. Menggunakan PVC 850 blackout untuk atap nya, Dan bahan dindingnya ada 550, 410, 880 dan 850.
Bisa disesaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan anda.
Blackouk sendiri tahan terhadap sinar UV matahari, Sehingga saat berada didalam tenda anda akan merasa nyaman.
2. Memiliki Ukuran yang besar Dan beragam
Kami memiliki beberapa ukuran bentangan yaitu 10 m, 15m dan 20 m dengan panjang bentangan kebelakang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
3. Menggunakan rangka allumunium yang tahan terhadap karat. Atau bisa juga menggunakan besi.
4. Cocok digunakan untuk segala jenis acara.
Spesifikasi rangka tenda Roder
1. Bentangan 10
memiliki tebal 65 x 100 x 4 mm
2. bentangan 15
memiliki tebal 85 x 120 x 4 mm
3. Bentangan 20
memiliki tebal 100 x 200 x 4 mm
*tingginya 3 m untuk bentangan 10 dan 15. Serta 4 m untuk bentangan 20. (bisa custom).
Perusahaan kami telah berpengalaman dalam Membuat berbagai macam tenda.
Silahkan hubungi 0811 1252 0824 RAHMA
Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang.
SENIN - SABTU / 08.00 - 17.00
Anda juga dapat menghubungi kami di :
https://tendagudangjakarta.blogspot.com/
https://tendagudangbogor.blogspot.com/
Twitter : @TangerangRoder
Instagram : @tendapameranjakarta
Instagram : @tendagudangjakarta
SHOPEE : @https:tendarodertangerang
TOKOPEDIA : @partisipameran23
PINTEREST : @TENDARODERBANDUNG