Rabu, 07 Mei 2014

makalah proses pembuatan tahu


BAB 1
A.      Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk dalam makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-bahan yang dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai. Tidak heran jika saat ini kita dapat menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha-usaha yang sudah cukup sukses dengan cara pembuatan yang lebih modern.

Berdasarkan hal-hal diatas maka kami tertarik untuk menjadikan Pabrik Pembuatan Tahu sebagai bahan makalah proses produksi kami. Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin (Koswara, 2006).

1.2   Rumusan Masalah
         1.     Apa saja bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tahu
         2.     Apa saja proses pembuatan tahu

1.3   Tujuan
         1.     Untuk mengetahui bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tahu
         2.     Untuk mengetahui proses pembuatan tahu




BAB II
A.      Pembahasan
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kedelai yang digunakan adalah kedelai jenis Bola I, Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal dari air tanah atau air artesis.
Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam. Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat digunakan secara berulang-ulang.

Tabel 1. Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan

KOMPONEN
KADAR (%)
PROTEIN
35-45
KARBOHIDRAT
12-30
LEMAK
18-32
AIR
7


B.      Bahan dan Alat yang diperlukan untuk Membuat Tahu
2.1    Bahan
2.1.1 Kedelai
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kedelai yang digunakan adalah kedelai jenis Bola I.





2.1.2 Air
Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal dari air tanah atau air artesis.
         
2.1.3 Asam Cuka
Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam. Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat digunakan secara berulang-ulang.

2.2    Alat yang diperlukan
Ø  Tungku
Ø  Bak
Ø  kain penyaring
Ø  cetakan tahu
Ø  timba

C.      Proses pembuatan tahu
2.3    Perendaman
Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah timba perendam. Langkah pertama adalah memasukan kedelai ke dalam timba yang birisikan air secukupnya. kurang lebih 3 jam. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung dari jumlah kedelai, intinya kedelai harus terendam semua. Tujuan dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses penggilingan dan penghilangan kulit ari pada kedelai sehingga dihasilkan bubur kedelai yang kental. Selain itu, perendaman juga dapat membantu mengurangi jumlah zat antigizi (Antitripsin) yang ada pada kedelai. Zat antigizi yang ada dalam kedelai ini dapat mengurangi daya cerna protein pada produk tahu sehingga perlu diturunkan
kadarnya.

gambar  kegiatan perendaman kedelai






2.4       Pencucian kedelai
Proses pencucian merupakan proses lanjutan setelah perendaman. Sebelum dilakukan proses pencucian, kedelai yang di dalam timba dikeluarkan dari timba pencucian dan dimasukan ke dalam ember-ember plastik untuk kemudian dicuci dengan air mengalir. Tujuan dari tahapan pencucian ini adalah membersihkan biji-biji kedelai dari kotoran-kotoran supaya tidak mengganggu proses penggilingan dan agar kotoran-kotoran tidak tercampur ke dalam adonan tahu.

gambar kegiatan pencucian pada kedelai


 







2.5       Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji kedelai dengan tenaga penggerak dari motor lisrik. Tujuan penggilingan yaitu untuk memperoleh bubur kedelai yang kemudian dimasak sampai mendidih. Saat proses penggilingan sebaiknya dialiri air untuk didapatkan kekentalan bubur yang diinginkan.


Gambar kegiatan penggilingan pada kedelai


 







2.6       Pemasakan
Proses pemasakan ini dilakukan di sebuah bak berbentuk bundar yang dibuat dari semen yang di bagian bawahnya terdapat pemanas uap. Uap panas berasal dari ketel uap yang ada di bagian belakang lokasi proses pembuatan tahu yang dialirkan melalui lubang yang mengarah ke cerobong asap di atas atap. Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber panas adalah kayu bakar yang diperoleh dari sisa-sisa pembangunan rumah,umput gergaji. Tujuan perebusan adalah untuk mendenaturasi protein dari kedelai sehingga protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir perebusan ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung panas dan mengentalnya larutan/bubur kedelai. Kapasitas bak perebusan adalah sekitar 10 kg kedelai.

Gambar kegiatan pemasakan pada kedelai



 









2.7       Penyaringan
Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan kain saring, tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan antara sari kedelai dengan ampas kedelai yang tidak diinginkan. Pada proses penyaringan ini bubur kedelai yang telah mendidih dan sedikit mengental,selanjutnya di pindahkan ke dalam bak pemanas dengan menggunakan timba kecil. Setelah seluruh bubur yang ada di bak pemanas habis lalu dimulai proses penyaringan. Saat penyaringan secara terus-menerus dilakukan penambahan air dengan cara menuangkan pada bagian tepi saringan agar tidak ada padatan yang tersisa di saringan.

Penuangan air diakhiri ketika sari yang dihasilkan sudah mencukupi. Kemudian saringan yang berisi ampas diperas sampai benar-benar kering. Ampas hasil penyaringan disebut ampas yang kering, ampas tersebut dipindahkan ke dalam karung. Ampas tersebut dimanfaatkan untuk makanan ternak ataupun dijual untuk bahan dasar pembuatan tempe gembus/bongkrek.

Gambar kegiatan panyaringan pada kedelai



 










2.8.    Pengendapan dan Penambahan Asam Cuka
Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu sehingga terjadi pemisahan antara whey dengan gumpalan tahu. Setelah ditambahkan asam cuka terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas (whey) dan lapisan bawah (filtrat/endapan tahu). Endapan tersebut terjadi karena adanya koagulasi protein yang disebabkan adanya reaksi antara protein dan asam yang ditambahkan. Endapan tersebut yang merupakan bahan utama yang akan dicetak menjadi tahu. Lapisan atas (whey) yang berupa limbah cair merupakan bahan dasar yang akan diolah menjadi Nata De Soya.



Gambar kegiatan pengendapan dan penambahan asam cuka


 





                                                                                                                                               

2.9    Pencetakan dan Pengepresan
Proses pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Cetakan yang digunakan adalah terbuat dari kayu berukuran 70x70cm yang diberi lubang berukuran kecil di sekelilingnya. Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan air keluar saat proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan. Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan alat semacam wajan secara pelan-pelan. Selanjutnya kain saring ditutup rapat dan kemudian diletakkan kayu yang berukuran hampir sama dengan cetakan di bagian atasnya. Setelah itu, bagian atas cetakan diberi beban untuk membantu mempercepat proses pengepresan tahu. Waktu untuk proses pengepresan ini tidak ditentukan secara tepat, pemilik mitra hanya memperkirakan dan membuka kain saring pada waktu tertentu. Pemilik mempunyai parameter bahwa tahu siap dikeluarkan dari cetakan apabila tahu tersebut sudah cukup keras dan tidak hancur bila digoyang.

Gambar kegiatan pencetakan dan pengepresan



 











2.10  Pemotongan tahu
Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring yang melapisi tahu. Setelah itu tahu dipindahkan ke dalam bak yang berisi air agar tahu tidak hancur. Sebelum siap dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong sesuai ukuran. Pemotongan dilakukan di dalam air dan dilakukan secara cepat agar tahu tidak hancur.

Gambar kegiatan pemotaongan pada tahu



 























BAB III

A.      Penutup
3.1    kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambi kesimpulan, bahwa pembuatan tahu di desa katang kecamatan tepus kabupaten kediri. Oleh pemilik bapak masih menggunakan peralatan yang sederhana atau bisa dikatan bapak warsito masih menggunakan mekanisasi pembuatan tahu secara tradisional. Selain itu dapat Mendukung konsep yang sudah disebutkan diatas bahwa pembuatan tahu tidak membutuhkan modal yang besar. Dan bahan dasarnya pun sangat sederhana serta mudah didapat. Bahwa pembuatan tahu memberikan omzet yang cukup besar. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai titik impas. Bahkan Untuk proses pembuatan tahu yang konvensional seperti ini dibutuhkan cukup banyak tenaga kerja, sehingga membuka lapangan pekerjaan.


















DAFTAR PUSTAKA
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pangan/PIWP/TAHU.PDF
http://ika-prosespembuatantahu.blogspot.com/2010/11/proses-pembuatan-tahu.html

2 komentar:

  1. itu bak perebusan 10 kg membutuhkan waktu berapa lama hingga mendidih

    BalasHapus
  2. CV Bahagia Sukses Makmur adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan sewa Tenda Roder / Hanggar serta tenda lainnya. Kami memproduksi tenda dengan ukuran standard ataupun custom untuk kebutuhan gudang, marketing, event, wedding (pernikahan), party, DLL

    Tenda jenis ini sering digunakan untuk kegiatan berskala besar, karena mampu mangakomodasi kebutuhan dan kenyamanan didalamnya. Tenda ini juga memiliki ketahan dan kekuatan yang sama dengan bangunan permanen.

    Tenda Roder Putih dan Tenda Transparan

    Tenda Roder Putih
    Salah satu yang cukup sering digunakan adalah tenda roder dengan penutup PVC putih, Jenis tenda ini menjadi pilihan bagi anda yang ingin mengadakan acara yang bersifat komersil atau lebih privasi.
    Selain untuk event sendiri tenda ini juga sering digunakan sebagai tenda rumah sakit, tenda covid, tenda gudang tenda posko kemanan ataupun darurat.

    Tenda Transparan
    Tenda transparan ini dapat memberikan penerangan yang lebih maksimal dari pada tenda roder putih karena cahaya dapat masuk lebih banyak banyak ke dalam tenda ini. Tenda jenis ini memiliki kesan yang lebih arkistik dan elegan, sangat cocok untuk anda yang memimginkan tampilan cantik pada saat acara dilangsungkan.
    Pada umumnya tenda ini sering digunakan untuk acara event, wedding (pernikahan), party, bazar, pameran, DLL.

    Spesifikasi Tenda Roder
    1. Menggunakan PVC 850 blackout untuk atap nya, Dan bahan dindingnya ada 550, 410, 880 dan 850.
    Bisa disesaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan anda.
    Blackouk sendiri tahan terhadap sinar UV matahari, Sehingga saat berada didalam tenda anda akan merasa nyaman.
    2. Memiliki Ukuran yang besar Dan beragam
    Kami memiliki beberapa ukuran bentangan yaitu 10 m, 15m dan 20 m dengan panjang bentangan kebelakang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
    3. Menggunakan rangka allumunium yang tahan terhadap karat. Atau bisa juga menggunakan besi.
    4. Cocok digunakan untuk segala jenis acara.

    Spesifikasi rangka tenda Roder
    1. Bentangan 10
    memiliki tebal 65 x 100 x 4 mm
    2. bentangan 15
    memiliki tebal 85 x 120 x 4 mm
    3. Bentangan 20
    memiliki tebal 100 x 200 x 4 mm
    *tingginya 3 m untuk bentangan 10 dan 15. Serta 4 m untuk bentangan 20. (bisa custom).

    Perusahaan kami telah berpengalaman dalam Membuat berbagai macam tenda.
    Silahkan hubungi 0811 1252 0824 RAHMA
    Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang.
    SENIN - SABTU / 08.00 - 17.00

    Anda juga dapat menghubungi kami di :
    https://tendagudangjakarta.blogspot.com/
    https://tendagudangbogor.blogspot.com/
    Twitter : @TangerangRoder
    Instagram : @tendapameranjakarta
    Instagram : @tendagudangjakarta
    SHOPEE : @https:tendarodertangerang
    TOKOPEDIA : @partisipameran23
    PINTEREST : @TENDARODERBANDUNG

    BalasHapus